Sabtu, 15 Januari 2011

ahli bid'ah akan jauh dari syafaat Nabi saw.

Sebelum menulis tentang bid'ah akan lebih baik kita mengenal pengertian bid'ah.
Pengertian bid'ah dari perspektip Agama ialah sesuatu yang baru artinya munculnya tambahan tambahan amalan ibadah setelah wafatnya Nabi Saw dan para sohabat terutama yang empat orang yani: Abubakar siddiq, Umar bin Hottob,Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib.

Kalangan ulama mendefinisikan bahwa ibadah berbau bid'ah itu adalah suatu amalan yang tidak disertai dalil padanya dari syar'i ( Al amalul lazi la dalilun alaihi fi syar'i ) artinya alasannya hanya didasarkan akal pemikiran yang dianggap baik.Demikian ditulis dalam kitab Al Ihtisom.

Nabi Muhammad,Saw. sendiri telah bersabda dalam sebuah hadits sahih: Al bidatun dholalatun wadholalatin finnar yang artinya : tiap tiap bid'ah itu sesat dan tempatnya neraka. dipaham lebih spesipik bahwa bid'ah didalam perkara ibadat hukumnya terlarang dan konsekwensinya bila tetap dikerjakan akan mengantarkan
 kita ke neraka Nauzubillah.
Kata Nabi Saw. Man amila amalan laisa alaihi amruna fahua roddun. Yang artinya : Barang siapa beramal (didalam perkara ibadat) yang tidak ada contohnya dari Nabi maka amalan itu tertolak

Ada sebuah hadits " Man  sanna sunnatan hasanatan palahu azruha wa azru man amila biha" yang artinya " Barang siapa membuat satu cara yang baik kemudian diikuti banyak orang maka ia mendapat pahala dan dapat pahala sebanyak yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala dari orang yang mengikutinya.hadits ini suka dipakai alasan oleh sang creator akan tetapi hadits ini lebih cocok bila dipergunakan diperkara adat bukan diperkara ibadat.seperti makan minum menikah dan bertani yang baik, bercocok tanam yang baik yang tidak diatur oleh syara yang keberadaannya lahir lebih dulu dari pada syara.
 Sedangkan perkara ibadat itu pada awalnya adalah haram dikerjakan, kecuali ada perintahnya.

Ahli bid'ah akan jauh dari pada mendapat syafaat dari Nabi seperti tersebut dalam judul tulisan ini, hal ini didasari oleh keterangan dari Nabi Saw.: An Sahli bin sya'di qola : Qola Nabiyyu shollalohu alaihi wa salam farotukum alal haodi man marro alayya sariba wa man syarriba lam yadhoma abada layaridanna alayya aqwamun a'rifuhum wayarifuni summa yuhalu baini wa bainahum. faqulu inna hum minni fayuqolu innaka la tadri ma akh dasao ba'daka faqulu suhqon suhqon liman goyyaro ba'di. riwayat Al Bukhori. yang artinya :         

 Dari Sahal bin Sya'ad r.a berkata Bersabda Nabi Saw.  Sesungguhnya aku akan mendahului kalian tiba disebuah telaga, Barang siapa yang mendekat kepadaku akan bisa minum,barang siapa yang minum tidak akan haus lagi.
kemudian akan digiring kepadaku sekelompok orang yang aku mengenalinya, dan mereka mengenali aku
tapi kemudian antara aku dengan mereka dihalangi.Lalu aku berkata  Sesungguhnya mereka adalah dari ummatku.lalu dikatakan ; Sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang mereka ada adakan (dalam agama) sesudah engkau tiada.maka aku menyuruh  menjauhlah menjauhlah hai orang orang  yang merubah rubah agama sesudahku.

Demikianlah hadits nabi yang artinya nabi tidak suka kepada orang yang suka menambah nambah syariat setelah nabi tiada.dan bukti boro boro memberi syafaat, ketika berjumpa malah diusir disuruh menjauh dari Nabi Saw.

0 komentar:

Posting Komentar