Sabtu, 28 Mei 2011

Ulama madhab membuat ruwet cara berpikir jamaah.

Contoh yang kecil saja Imam Syafi.i dan murid muridnya berkata: dianggap baik membaca Al-qur'an dirumah orang kematian,mereka mengatakan bahkan sampai tamat baca Al-qur'an adalah baik. Oleh karena yang membuat pernyataan ini adalah seorang Imam, bahkan Imam manhab,sudah pasti pemahamannya sangat mendasar bahkan sangat bernilai tinggi karena seorang imam sudah  tentu memiliki ilmu yang tinggi, dikagumi oleh para murid muridnya.

Akan tetapi ulama berihtilaf( berbeda pendapat ) tentang sampainya pahala bacaan Al-qur'an itu kepada orang yang meninggal itu ( Si mati ). Yang mashur dikalangan ulama yang bermadhab Syafi'i,mereka mengatakan la yasyil/( tidak akan sampai pahalanya, tentu ulama ini punya alasan yang mendasar pula .

Didalam surat An-Nazam ayat 39 Allah berfirman : wa an laisa lil insani illa ma sya'a.Yang artinya "Dan seseorang mendapat pahala dari apa yang ia kerjakan" demikian pula dalam surat ya'sin ayat 54 "wala tuj jauna illa ma kuntum ta'malun" dan tidak dibalasi kecuali apa yang kamu kerjakan. dan dalam surat Al-Baqarah ayat 286 berbunyi" la yukallifullohu napsan illa wus aha, laha mak tasabat wa allaiha maktasabat artinya Allah tidak membebani seseorang keculali dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala dari (kebazikan) yang ia kerjakan dan ia mendapat siksa dari dosa yang ia kerjakan.

Pendapat Imam Syafi'i mengenai pembacaan Al-qur'an dirumah orang kematian itu merupakan patwa bahwa bolehnya membaca Al-qur'an,walaupun tidak berbicara pahala,akantetapi bagi yang membacanya sudah pasti akan mendapat pahala dalam keterangan yang lain jangankan satu ayat, satu huruf saja ada nilai pahalanya.

Yang menjadi permasalahan apakah nilai pahala bacaan Al-qur'an bisa dihadiahkan kepada orang lain atau kepada orang yang sudah meninggal ? penulis belum menjumpai ayat atau hadits yang menjelaskan hal itu.

Memang ada hadits yang membicarakan amalan sampai kepada orang yang sudah meninggal, yaitu amalan anak yang sholeh ketika mendo'akan orang tuanya yang sudah meninggal.bunyi hadits itu : "Ya Allah apa yang menyebabkan hamba mendapat ini semua (kebahagiaan/kehormatan) padahal hamba belum pernah berbuat seperti ini ketika didunia ? Allah berfirman ini berkat do'a anakmu ( permohonan anakmu yang sholeh didunia).

Dan ada lagi satu hadits yang terkenal : idza mata alal insan inkqqoto'a amaluhu illa salassin ya'ti shodaqoh jariyah, au ilmin yuntafakubihi, waladun sholihun yad'u lahu yang artinya : Apabila seorang insan mati, maka putuslah amalnya, kecuali hasi karya yang diperuntukan untuk kepentingan umum seperti membangun mesdjid,membangun gedung sekolah, membangun jalan untuk umum,membuat irigasi untuk umum dan ia mendapt pahala walaupun sudah meninggal selama bangunan itu masih dipergunakan.Yang kedu para guru pendidik mendapat pahala dai ilmu yang diberikan sehingga anak didik menjadi cerdas selama ilmu itu masih dipergunakan atau diamalkan.Yang ketiga anak yang sholih do'anya terkabul kecuali orang tuanya mati dalam kemusyrikan atau kekafiran (mati murtad).
 Hadits ini sejalan dengan yang dimaksud ketiga surat tesebut diatas .

Adapun mengirim hadiah fatihah, surat Ya'sin ,qulhu dsb.seperti orang orang kerjakan, kami belum menemukan keterangan dari hadits atau Qur'an. dan jika memang tidak ada,tentu hukumnya bid'ah(sesat) artinya amalan itu tertolak artinya bukan mendapat pahala malah mendapat palu.

Kesimpulan dari articel ini menyatakan bahwa: Over pahala atau over ganjaran itu tidak ada atau tidak disyariatkan oleh Rosululloh saw.

Senin, 16 Mei 2011

Mengenal Ketuhanan yang lurus.

Mengenal ketuhanan yang lurus dan istiqomah didalam agama islam ( Ma'rifatullah):
Yang pertama (1)Amar ma'ruf yang artinya perintah yang baik dan Nahi munkar yang artinya meninggalkan atau menjauhi perkara yang dilarang dengan kata lain kita harus bertaqwa, ( Melaksanakan apa apa yang diperintah oleh Allah dan menjauhi apa apa yang dilarang Allah).

Yang ke dua ( 2) Syariat ( syariyah ) yang artinya hanya taat terhadap apa apa yang disyariatkan oleh nabi/rosul karena diluar itu tidak akan diterima atau diakui sebagai ummatnya.

Yang ke tiga ( 3)Tharikat dalam bahasa indonesia adalah Tarekah sinonimnya Ihtiyar.

Yang ke empat(4) Haqikat artinya kebenaran yang haqiqi .

Yang ke lima(5) Ma'rifat yaitu mengenal Allah.

Sebelum lima istilah agama ini dapat dilaksanakan dengan baik dan benar terlebih dahulu kita musti mengenal terlebih dahulu Rukun Islam dan Rukun iman,sebagaimana kita maklum bahwa Rukun Islam ada lima (5) perkara dan Rukun Iman ada enam (6) perkara.

Pengamalan dari kelima istilah tsb diatas harus sejalan dengan Rukun Islam dan Rukun Iman, jika tidak, sudah tentu error atau akan terjadi kesalahan dalam kata lain Sesat.

Penjelasan dari kelima istilah tsb ditas : 
-Amar ma'ruf adalah melaksanakan perintah Allah sesuai/ sejalan dengan rukun Islam dan rukun Iman.dan  Nahi mungkar menjauhi/menghindari  apa apa yang dilarang.sebagaimana sabda Rosul Allah Muhammad saw. "Taraqtu pikum amroini ma in tamasaktum bihima lantadillu abada ya'ti Kitabullah wa sunnah rosul yang artinya kata nabi" Aku tinggalkan/wariskan dua perkara barang siapa berpegang pada keduanya tidak akan sesat selama lamanya" selama kita berpegang kepada Al-qur'an dan Sunnah/ Hadits.dilandasi juga oleh Taqwa atau dengan kata lain hati hati didalam melaksankan amar ma'ruf nahi mungkar tsb.karena kata amar ma'ruf nahi mungkar sering diartikan mencegah atau melarang,memang tidak salah akan tetapi konteknya berbeda( dalam penegakan hukum.)

-Syariat adalah apa apa yang diperintah dan yang dilarang oleh Allah dan Rosulnya(Al-qur'an dan hadits)
baik diperkara yang menjadi rukun atau yang dianjurkan.

-Tharikat( tarekat/ihtiyar).adalah pendapat para ulama didalam memahami ayat atau hadits hal ini akan menjadi sesat bilamana tidak hati hati atau menyimpang dengan syar'i atau  yang dicontohkan Rosul Allah.
Contoh pendapat Imam Ahmad didalam pembacaan ayat ayat Al-qur'an untuk orang yang sudah meninggal beliau mengakatan bacaan itu akan sampai kepada orang yang sudah meninggal dengan diihtiaran dengan do'a ba'da membaca ayat ayat alqur'an dengan do'a : Allo humma ausholli sauba ma qorotahu ala fulanan. yang artinya Ya Allah sampaikanlah bacaanAl-qur'an ini kepada si Fulan.(Ini menjadi hilafiah para ulama karena tidak sejsuai/sejalan dengan ayat ayat Al-qur'an dan hadits). dinantaranya dengan suraat An-Najan ayat 39 dan surat  Yasin ayat 54 dan surat Al-Baqarah ayat 286.Pendapat Al-Imam ini tertulis dalam kitab Al-Azkar Annawawi halaman 150.

-Haqikat adalah kebenaran sebagai mana Al-qur'an dan hadits yang shahih. artinya segala tindakan perbuatan harus tidak bertentangan dengan Al-qur'an dan hadits.

-Ma'rifat adalah segala aktipitas dan creatifitas cocok/sesuai dengan Al-qur'an dan hadits.

Demikian semoga menjadi pengetahuan yang bermamfaat.

Senin, 09 Mei 2011

jika anda tidak ingin dituduh penipu buktikan secara oplain

Anda mengatakan bisnis diinternet dengan menjual sofwer adalah hahal saya terima itu tapi jangan lupa anda juga telah menjajikan member bakal kebanjiran uang ke rekeningnya dari orang yang mentransper ini tidak jelas uang itu dari mana asal usulnya dan anda tidak mampu menjelskannya hal ini telah membuat anda menjajikan angin surga khususnya kepada orang yang baru mengetahui dunia hayal, kalau begitu anda telah berhianat kepada orang yang baru mengetahui dunia internet.
Tulisan ini ditujukan kepada penjual sofwer yang menjajikan angin surga sadarlah bahwa jika ini semua tidak ada nilai kebenaran sama dengan anda telah memakan darah mereka yang tertipu oleh kepiyawaian lidah anda.
Sadarlah bahwa segalanya akan berpulang kepda anda untuk mempertanggung jawabkan perbuatan bohong anda tunggulah kami sama sama menunggu.