Sabtu, 28 Mei 2011

Ulama madhab membuat ruwet cara berpikir jamaah.

Contoh yang kecil saja Imam Syafi.i dan murid muridnya berkata: dianggap baik membaca Al-qur'an dirumah orang kematian,mereka mengatakan bahkan sampai tamat baca Al-qur'an adalah baik. Oleh karena yang membuat pernyataan ini adalah seorang Imam, bahkan Imam manhab,sudah pasti pemahamannya sangat mendasar bahkan sangat bernilai tinggi karena seorang imam sudah  tentu memiliki ilmu yang tinggi, dikagumi oleh para murid muridnya.

Akan tetapi ulama berihtilaf( berbeda pendapat ) tentang sampainya pahala bacaan Al-qur'an itu kepada orang yang meninggal itu ( Si mati ). Yang mashur dikalangan ulama yang bermadhab Syafi'i,mereka mengatakan la yasyil/( tidak akan sampai pahalanya, tentu ulama ini punya alasan yang mendasar pula .

Didalam surat An-Nazam ayat 39 Allah berfirman : wa an laisa lil insani illa ma sya'a.Yang artinya "Dan seseorang mendapat pahala dari apa yang ia kerjakan" demikian pula dalam surat ya'sin ayat 54 "wala tuj jauna illa ma kuntum ta'malun" dan tidak dibalasi kecuali apa yang kamu kerjakan. dan dalam surat Al-Baqarah ayat 286 berbunyi" la yukallifullohu napsan illa wus aha, laha mak tasabat wa allaiha maktasabat artinya Allah tidak membebani seseorang keculali dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala dari (kebazikan) yang ia kerjakan dan ia mendapat siksa dari dosa yang ia kerjakan.

Pendapat Imam Syafi'i mengenai pembacaan Al-qur'an dirumah orang kematian itu merupakan patwa bahwa bolehnya membaca Al-qur'an,walaupun tidak berbicara pahala,akantetapi bagi yang membacanya sudah pasti akan mendapat pahala dalam keterangan yang lain jangankan satu ayat, satu huruf saja ada nilai pahalanya.

Yang menjadi permasalahan apakah nilai pahala bacaan Al-qur'an bisa dihadiahkan kepada orang lain atau kepada orang yang sudah meninggal ? penulis belum menjumpai ayat atau hadits yang menjelaskan hal itu.

Memang ada hadits yang membicarakan amalan sampai kepada orang yang sudah meninggal, yaitu amalan anak yang sholeh ketika mendo'akan orang tuanya yang sudah meninggal.bunyi hadits itu : "Ya Allah apa yang menyebabkan hamba mendapat ini semua (kebahagiaan/kehormatan) padahal hamba belum pernah berbuat seperti ini ketika didunia ? Allah berfirman ini berkat do'a anakmu ( permohonan anakmu yang sholeh didunia).

Dan ada lagi satu hadits yang terkenal : idza mata alal insan inkqqoto'a amaluhu illa salassin ya'ti shodaqoh jariyah, au ilmin yuntafakubihi, waladun sholihun yad'u lahu yang artinya : Apabila seorang insan mati, maka putuslah amalnya, kecuali hasi karya yang diperuntukan untuk kepentingan umum seperti membangun mesdjid,membangun gedung sekolah, membangun jalan untuk umum,membuat irigasi untuk umum dan ia mendapt pahala walaupun sudah meninggal selama bangunan itu masih dipergunakan.Yang kedu para guru pendidik mendapat pahala dai ilmu yang diberikan sehingga anak didik menjadi cerdas selama ilmu itu masih dipergunakan atau diamalkan.Yang ketiga anak yang sholih do'anya terkabul kecuali orang tuanya mati dalam kemusyrikan atau kekafiran (mati murtad).
 Hadits ini sejalan dengan yang dimaksud ketiga surat tesebut diatas .

Adapun mengirim hadiah fatihah, surat Ya'sin ,qulhu dsb.seperti orang orang kerjakan, kami belum menemukan keterangan dari hadits atau Qur'an. dan jika memang tidak ada,tentu hukumnya bid'ah(sesat) artinya amalan itu tertolak artinya bukan mendapat pahala malah mendapat palu.

Kesimpulan dari articel ini menyatakan bahwa: Over pahala atau over ganjaran itu tidak ada atau tidak disyariatkan oleh Rosululloh saw.

Senin, 16 Mei 2011

Mengenal Ketuhanan yang lurus.

Mengenal ketuhanan yang lurus dan istiqomah didalam agama islam ( Ma'rifatullah):
Yang pertama (1)Amar ma'ruf yang artinya perintah yang baik dan Nahi munkar yang artinya meninggalkan atau menjauhi perkara yang dilarang dengan kata lain kita harus bertaqwa, ( Melaksanakan apa apa yang diperintah oleh Allah dan menjauhi apa apa yang dilarang Allah).

Yang ke dua ( 2) Syariat ( syariyah ) yang artinya hanya taat terhadap apa apa yang disyariatkan oleh nabi/rosul karena diluar itu tidak akan diterima atau diakui sebagai ummatnya.

Yang ke tiga ( 3)Tharikat dalam bahasa indonesia adalah Tarekah sinonimnya Ihtiyar.

Yang ke empat(4) Haqikat artinya kebenaran yang haqiqi .

Yang ke lima(5) Ma'rifat yaitu mengenal Allah.

Sebelum lima istilah agama ini dapat dilaksanakan dengan baik dan benar terlebih dahulu kita musti mengenal terlebih dahulu Rukun Islam dan Rukun iman,sebagaimana kita maklum bahwa Rukun Islam ada lima (5) perkara dan Rukun Iman ada enam (6) perkara.

Pengamalan dari kelima istilah tsb diatas harus sejalan dengan Rukun Islam dan Rukun Iman, jika tidak, sudah tentu error atau akan terjadi kesalahan dalam kata lain Sesat.

Penjelasan dari kelima istilah tsb ditas : 
-Amar ma'ruf adalah melaksanakan perintah Allah sesuai/ sejalan dengan rukun Islam dan rukun Iman.dan  Nahi mungkar menjauhi/menghindari  apa apa yang dilarang.sebagaimana sabda Rosul Allah Muhammad saw. "Taraqtu pikum amroini ma in tamasaktum bihima lantadillu abada ya'ti Kitabullah wa sunnah rosul yang artinya kata nabi" Aku tinggalkan/wariskan dua perkara barang siapa berpegang pada keduanya tidak akan sesat selama lamanya" selama kita berpegang kepada Al-qur'an dan Sunnah/ Hadits.dilandasi juga oleh Taqwa atau dengan kata lain hati hati didalam melaksankan amar ma'ruf nahi mungkar tsb.karena kata amar ma'ruf nahi mungkar sering diartikan mencegah atau melarang,memang tidak salah akan tetapi konteknya berbeda( dalam penegakan hukum.)

-Syariat adalah apa apa yang diperintah dan yang dilarang oleh Allah dan Rosulnya(Al-qur'an dan hadits)
baik diperkara yang menjadi rukun atau yang dianjurkan.

-Tharikat( tarekat/ihtiyar).adalah pendapat para ulama didalam memahami ayat atau hadits hal ini akan menjadi sesat bilamana tidak hati hati atau menyimpang dengan syar'i atau  yang dicontohkan Rosul Allah.
Contoh pendapat Imam Ahmad didalam pembacaan ayat ayat Al-qur'an untuk orang yang sudah meninggal beliau mengakatan bacaan itu akan sampai kepada orang yang sudah meninggal dengan diihtiaran dengan do'a ba'da membaca ayat ayat alqur'an dengan do'a : Allo humma ausholli sauba ma qorotahu ala fulanan. yang artinya Ya Allah sampaikanlah bacaanAl-qur'an ini kepada si Fulan.(Ini menjadi hilafiah para ulama karena tidak sejsuai/sejalan dengan ayat ayat Al-qur'an dan hadits). dinantaranya dengan suraat An-Najan ayat 39 dan surat  Yasin ayat 54 dan surat Al-Baqarah ayat 286.Pendapat Al-Imam ini tertulis dalam kitab Al-Azkar Annawawi halaman 150.

-Haqikat adalah kebenaran sebagai mana Al-qur'an dan hadits yang shahih. artinya segala tindakan perbuatan harus tidak bertentangan dengan Al-qur'an dan hadits.

-Ma'rifat adalah segala aktipitas dan creatifitas cocok/sesuai dengan Al-qur'an dan hadits.

Demikian semoga menjadi pengetahuan yang bermamfaat.

Senin, 09 Mei 2011

jika anda tidak ingin dituduh penipu buktikan secara oplain

Anda mengatakan bisnis diinternet dengan menjual sofwer adalah hahal saya terima itu tapi jangan lupa anda juga telah menjajikan member bakal kebanjiran uang ke rekeningnya dari orang yang mentransper ini tidak jelas uang itu dari mana asal usulnya dan anda tidak mampu menjelskannya hal ini telah membuat anda menjajikan angin surga khususnya kepada orang yang baru mengetahui dunia hayal, kalau begitu anda telah berhianat kepada orang yang baru mengetahui dunia internet.
Tulisan ini ditujukan kepada penjual sofwer yang menjajikan angin surga sadarlah bahwa jika ini semua tidak ada nilai kebenaran sama dengan anda telah memakan darah mereka yang tertipu oleh kepiyawaian lidah anda.
Sadarlah bahwa segalanya akan berpulang kepda anda untuk mempertanggung jawabkan perbuatan bohong anda tunggulah kami sama sama menunggu.

Kamis, 10 Maret 2011

Beramal melalui imfaq sodaqah jariyah dan ilmu agama dan do'a anak sholeh.

Syariat yang dibenarkan dan mendapat ridho Allah Swt. adalah syariat yang dibawakan oleh Nabi Allah  Rasulallah Saw.Nabi Muhammad shollalohu alaihi wasallam,setelah itu tidak ada lagi syariat yang syah.

Rasulullah Saw.telah bersabda: Iza mata alal insan inqotoa amaluhu, illa salasin yati shodaqah wakap jariah,Au ilmin yuntafaqubihi, waladhun sholihun yad'ulahu;Yang artinya:Apabila seorang manusia mati( meninggal dunia) maka putuslah amalannya kecuali tiga (3) Perkara.                                                                             Yaitu

(1) Pertama Imfaq shodaqah wakap yariyah yaitu menyisihkan/ menyerahkan sebagian hartanya (menurut sunnah minimal 1/3 harta yang dimiliki sudah cukup besar)kepada orang atau suatu Badan hukum yang dipercaya/ amanah wujudnya bisa berupa Yayasan untuk dipergunakan membiayai pembangunan dalam kegiatan keagamaan yang sifatnya permanent(awet).misalnya membangun sarana sekolah untuk kegiatan pendidikan dalam rangka berpartisipasi aktip/pasip dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.
Kegiatan ini akan mendapat Pahala dari Allah Swt,.tidak akan putus putusnya selama lamanya bahkan sampai meninggal dunia sekalipun, Pahala ini akan terus mengalir kepada donatur selama kegiatan pendidikan berlangsung sampai hari kiyamat sekalipun.

Yang kedua (2)KegiatanPendidikan yang dilaksakan oleh para guru sebagai tindak lanjut pembangunan sarana sekolah termasuk para pengurus yang ikut aktip/pasip terselegaranya kegiatan pendidikan dalam rangka partisipasi mencerdaskan anak bangsa, Ini juga  Para Guru tersebut termasuk pengurus mendapat Pahala yang berlipat ganda ter - lebih lagi jika anak didiknya berhasil menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara serta menjadi anak yang sholih.                                                                                              

Yang ketiga(3)Waladhun sholihun yad'ulahu yaitu anak yang sholiah yang mendo'akan, Artinya orang yang berinfak shodaqah kemudian berhasil mendidik anak anaknya baik melalui tangannya sediri maupun melalui para pendidik( para guru tsb diatas) menjadi anak manusia yang sholih, maka do'a anak sholih tersebut terkabul ( diterma ) bila anak tersebut mendo'akan atau memohonkan ampunan atas dosa dosa orang tuanya.
Demikian sabda nabi Muhammad saw.hadits ini diriwayatkan oleh Buhari Muslim dengan ma'na shahih artinya tidak bertentangan dngan Al-qur'an maupun hadits hadist lainnya.

Sidang pembaca yang budiman (yang berkeinginan mendapat rachmat dan magfirah dari Allah Swt).suatu kesempatan yang bernilaikan emas, satu- satunya jalan yang haq yang tidak bertentangan dengan dalil manapun adalah Tiga perkara dalam hadits tsb diatas yaitu beribadah memperhambakan diri melauli Infaq shodaqah, memberikan ilmu yang bermanfaat sehingga terciptanya anak yang sholih yang do'anya dikabul oleh Allah Swt.dengan ini:                                                                                                                          

Kami pengurus Yayasan Pendidikan At-Toyyibiyah yang beralamat Kmp.Galumpit desa Tarunajaya kecamatan Sukaraja kabupaten Tasikmalaya membuka kesempatan kepada Donatur, kaum Agnia yang berkeinginan membangun imannya melalui infaq shodaqah jariyah yaitu ikut berpartisipasi dalam pembangunan ruangan sekolah sebanyak 3 lokal yang biayanya diperkirakan 250 juta rupiah dengan rincian biaya bisa chek langsung kealamat tsb ditatas.Infaq,shodhaqah Jariyah bisa dititipkan melalui Bank BRI  Cab.Ujungberung Rek.0354-01-014338-50-1 Atas nama Dadang Yuswara Hp.0813.22.313.370 alamat Jl.Terataimekar II No.6 Panghegar Bandung Jawa Barat Indonesia. selaku perwakilan pengurus Yayasan Pendidikan dan sosial At-Toyyibiyah.
Atas nama Yayasan kami mengucapkan zazakallahu hairan kasira semoga Allah Ridho atas amalannya amin!.
Untuk cek hubungi hp.mang yed 6285223454275

Jumat, 04 Maret 2011

hadits yang sahih tidak bertentangan dengan Al-qur'an

Dalam hadits ada tiga kesimpulan yang  kita dapati :
1. Shahih dari sisi periwayatannya, artinya tidak terdapat cacat sedikitpun.
2. Shahih dari sisi matannya,( Isinya,ma'nanya tidak bertentangan dengan prinsip prinsip keadilan yang tertuang dalam Al-qur'an.).
3. Tidak bertentangan dengan pemikiran yang jernih, yaitu bersih dari sifat syirik, qultus dan hadits itu tidak bertentangan dengan hadits hadits yang bersumber dari yang lainnya, baik dari sisi perawinya maupun matannya.

Jadi sebetulnya tidak sulit untuk menentukan hadits itu shahih atau dhaif.
Dengan memperhatikan tiga prinsip tersebut diatas dapat dibenarkan asalkan cara mempelajarinya dilaksanakan dengan penuh keseriusan dan kehati-hatian, inilah yang dimaksudkan kata Nabi saw. "Innamal a'malu  bin niyat ".

yang artinya segala amalan akan sangat tergantung pada niyatnya lebih ditekankan khusus didalam perkara adat bukan didalam perkara ibadat.( dalam perkara yang harus melibatkan logika ).
Untuk meyakini bahwa pendapat kita itu memdekati kebenaran maka harus juga mengerti kultur dan bahasa, karena Al-qur'an dan juga hadits asalnya ditulis dalam bahasa Arab,jadi mutlak harus juga mengerti bahasa Arab sebagaimana firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 4 " wa ma arsalna min rasulin illa bilisani qaumihi, liyubayyina lahum fayudhillullahu man yasyau wa yahdi man yasyau wa hual azizul hakim.Yang artinya Kami tidak mengutus seorang rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka, Maka Allah menyesatkan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Bijaksana.

Senin, 28 Februari 2011

kedudukan taubat dan do'a

Surat Al-Baqarah ayat 286 yang artinya Allah tidak membebani sesorang kecuali sesuai dengan kemampuhannya,ia mendapat pahala dari apa yang ia kerjakan dan ia mendapat siksa/sangsi dari dosa yang ia lakukan.demikian juga dalam suarat An-nazam ayat 39 dan surat Ya-syin ayat 54 yang artinya semakna dengan surat Al-Baqarah 286 kalau dihubungkan dengan taubat dan do'a seolah olah ayat ayat ini tidak ada toleransi bahwa taubat dan do'a tidak ada gunanya.

Yang dimaksud mendapat siksa dari dosa yang ia lakukan itu,maksudnya dosa yang terbawa mati yang belum sempat bertaubat.sedangkan do'a ada waktu waktu yang mustajab untuk ber do'a misalnya ketika selasai penguburan zenazah,selesai sholat pardu,ketika sholat tahazud dan masih banyak lagi tempat yang mustajab untuk berdo'a.

Jumat, 18 Februari 2011

Mengerti dan memahami hadits

Mengerti hadits dan memahaminya tak kalah pentingnya dengan memahami Al-qur'an.kita tidak akan bisa melaksanakan perintah ibadah tanpa mengetahui, dan ini dijelaskan( perintah ibadah itu) oleh hadits,contoh peritah sholat dari Al-qur'an (aqimis sholat) dan hadits  yang menjelaskannya.(shollu kama roaitu umuni yusholli) sholatlah kalian sebagaimana aku mengerjakannya.

Akan tetapi kita juga harus memaklumi keberadaan hadits itu ada yang derajatnya shahih( syah ) ada juga lemah ( daif ) maklum hadits pada jaman Rasulallah saw. dilarang dicatat (alasannya supaya tidak bercampur dengan ayat-ayat Al-qur'an),yang pada waktu itu penulisan sarananya belumlah lengkap seperti sekarang (tulis menulis dan catat mencatat hanya didaun lontar,kulit kambing dan kadang ayat ditulis pada tulang binatang yang dikeringkan.

Terpeliharanya sebuah hadits tergantung kepada kemampuhan daya ingat para shohabat yang menerima hadits itu melalui   pendengaran dan penglihatan sohabat tsb.dan kemampuhan intelektual dari para shohabat tidak sama.
Hadits baru ditulis dan dibukukan diperkirakan setelah para shohabat berusia lanjut oleh para kuli tinta atau Imam yang berkepentingan akan pentingnya hadits yang disadari atau tidak hadits adalah sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-qur'an.

Ketika hadits-hadits itu diburu oleh kuli tinta pada masa itu para narasumber( shohabat nabi) tidah selalu ada di kota Mekah atau Madinah dikarenakan para shohabat banyak yang ditugaskan menjadi pejabat atau menjadi delegasi diluar wilayah Mekah/Madinah sehingga hadits ditulis agak terlambat mengingat tranportasi pada waktu itu baru ada kuda,unta dan melalui pelayaran dilaut.

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa kedudukan hadits itu ada yang derajatnya shahih ( syah )dan ada pula yang derajatnya lemah ( daif ) akan tetapi pakta dan realita tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadat, artinya mau memakai hadits yang manapun monggo, mau pakai hadits yang shahih lebih utama. Yang berhaq menilai adalah .Allah Swt. dari sisi ikhlasnya dan yang mencatat adalah malikat , (jadi semuanya  gaib).

Sehingga menjadi dalil bahwa : menolak salah satu hadits dengan alasan yang rational tidaklah dituduh orang itu mejadi kafir ( kufur ) akan tetapi menolak salah satu ayat Al-qur'an maka dihukuman kufur dan orangnya menjadi kafir.

Kesimpulan tidaklah bijak malah termasuk dholin bila masih ada orang yang bertengkar memperebutkan
kamilah yang paling benar didalam beribadat, karena yang menilai itu Allah swt dan yang mencatat juga para malaikat dan juga penilaiannya bukan saja dilihat dari sisi syahnya saja akan tetapi juga ikhlas dan khusyu  sebagaimana Firman Allah Swt.dalam surat Al-Baqarah ayat 45 dan 46.

memahami Al-qur'an dengan benar

Innal hamda lillah,nahmaduhu wanastainuhu wanastagfiruhu wanauzubillahi min syururi anfusina wa min sayyi ati a'malina. Man yahdillahu fala mudhillalah, wa man yudlilhu fala hadiyalah.

Asyhadu alla Ilaha Illallah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasyulullah.Alla humma sholli ala Muhammad waala ali Muhammad, kama shollaita ala ali Ibrahim, wabarik ala Muhammad wa ala ali Muhammad,kama barakta ala ali Ibrahim, fil alamina innaka hamidummazid. Amma ba'du:

Segala fuji kepunyaan Allah, kita memuji kepada Allah,dan kita meminta pertolongan kepada Allah,dan kita meminta ampunan kepada Allah dan kita berlindung kepada Allah dari kekotoran/folusi jiwa kita yang senantiasa mengotori amalan ibadah kita.

Saya bersaksi tidak Illah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rosululloh.
Ya Allah semoga keselamatan atas Muhammad dan keluarganya seperti engkau berikan kepada Ibrahin dan keluarganya dan keberkahan kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarganya.

Ichwanul Muslimin yang semoga dikasihi Allah kalau kita memperhatikan da'wah yang disampaikan melalui dunia hayal ini sangatlah berragam sesuai ilmu yang dimiliki para da'i dan seberkas emosi yang ada padanya.
Akan tetapi sangatlah farsial tidak menyeluruh sehingga tak jarang isi da'wah itu tak jarang menjadikan ajang
perdebatan yang tidak kunjung selesai malah akibatnya berujung pada rasa permusuhan yang sangat merugikan ummat Islam itu sendiri.Ada yang menawarkan solusi akan tetapi menyimpang dari keyakinan dan hal itu pernah terjadi pada diri Rosul dan Rosul menolaknya.

Saya punya ide yang akan ditawarkan kepada anda, barangkali bisa diterima dan tidak menyinggung perasaan hati yang paling dalam,
Saya telah meneliti seluruh yang diperdebatkan itu semuanya ada dalam ibadah abadah yang hukumnya secara fikih disepakati kita ummat islam yaitu adanya diperkara hukumnya sunnah (bukal hal yang pokok ) akan tetapi tidak berarti menyepelekan ibadah sunnah itu.

Solusi terbaik menurut penulis: Yang pertama sekali yang harus diperhatikan itu didalam memberikan pendidikan kepada  ummat adalah bagaimana cara mengerti dan memahami Alqur'an.

Oleh karena Al-qur'an itu berbahasa Arab,tentu kita selain harus mengerti bahasa arab dan juga kita harus mengetahui kultur atau adat istiadat bangsa arab itu sendiri.karena ini dinyatakan oleh Allah dalam firmannya dalam surat Ibrahim ayat 4: A'uzubillahi minasysyaithonir rozim: Wama arsalna min rosulin illa bilisani qaumihi liyubayyina lahum fayudhillulahu man yasyaau wahual azijul hakim.Yang artinya :Kami tidak mengutus seorang rasulpun melainkan dengan bahasa kaumnya,supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.maka Allah menyesatkan kepada siapa yang Ia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Ia kehendaki dan Dia lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha  Bijaksana.

Akan ditulis cara memahami hadits yang bijak ikuti terus blog ini di salamdayus.blogspot.com

Sabtu, 12 Februari 2011

Cara menterjemahkan Al-qur'an dengan benar

Sebelum menterjemah ayat Al-qur'an terlebih dahulu kita mesti tahu dulu apa itu Al-qur'an.
Al-qur-an adalah wahyu ( perkataan Allah yang diterima oleh Rosullullah saw).langsung dari Allah atau melalui perantaraan malaikat gibril yang dirasakan oleh nabi atau didengar yang isinya petujuk Al-qur'an sendiri memakai kata" hudan"yang esensinya sebagai petujuk ibadah.sebagaimana firmanNya " Wama holaqtul jinna wal insan illa li ya budun". artinya Dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.

Setiap ayat mengandung korelasi dengan ibadah, baik itu berupa larangan anjuran atau perintah untuk melaksankan sesuatu amalan dalam rangka beribadah langsung ataupun tidak langsung.
Kemudian dijelaskan oleh rosul yang berupa perbuatan atau prilaku dan juga nasihat dan ketentuan hukum misalnya hukum waris, pidana, perdata, hukum nikah, disingkat berupa hukum ibadat dan hukum didalam perkara adat.

Cara menterjemahkan Al-qur'an yang salah.
Cara cara ini dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah contoh: Mereka tidak dapat membedakan pengalaman rohani seseorang yang memiliki kemampuan panca indara yang lebih dari biasanya mereka jemaat Ahmadiyah mengartikannya sama dengan menerima wahyu,seperti yang dialamai oleh sayidina Umar dan sahabat yang lainnya,demikian juga yang dialami oleh Mirza Gulam Ahmad, beliau mengalami seperti itu beliau tidak secara terang terangan mengaku nabi, tapi bisa dilihat dari pernyataannya seperti "Barang siapa yang tidak percaya kepada wahyu yang diterima Imam yang dijanjikan( MirzaGulam Ahmad bisa dibaca dalam  Mawahib ar- Rahman,halaman 38) maka ia telah sesat sesesat sesatnya" dan ia akan mati dalam kematian jahiliyah.dia juga mengaku sebagai Al- masih Ibnu Maryam, Yang menyatakan beliau sebagai nabi adalah anaknya beliau yaitu Basirudin Ahmah.

Didalam Al-qur'an surat Ibrahim ayat 4 Allah berfirman "Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka, maka Allah menyesatkan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Dalam Kitab Tadkirah hal 519 Sesungguhnya Aku menrurunkannya dekat Kodian dengan membawa kebenaran aku turunkan dengan sebenar benarnya turun,Maha benar Allah dan rasulnya,Sesungguhnya ketetapan Allah akan berlaku.Segala puji bagi Alllah yang telah menjadikan engkau sebagai Al-Masih Ibnu Maryam.(Tadkirah637).
Mirza lakhir di Kodian dan menerima wahyu disana tapi yang mengherankan bahasa wahyunya itu bahasa arab jadi membingungkan keur saha atuh ? maenya urang kodian bahasa arab sekurang kurangnya juga bahasa India atawa hujarat ?Mirza juga mengaku sebagai Nabi Isa ( Imam Mahdi )

 Hukum ibadat asalnya tidak ada( tidak dikenal)
Hukum  ibadat yang berhubungan dengan perkara adat. seperti nikah; makan; minum,buang hajat itu semuanya perkara adat,jika ada arahan dari Al-qur'an berupa larangan dan anjuran bila ditaati menjadi bernilai ibadat dan dapat pahala.
Hukum/ aturan didalam Al-qur'an bersifat  universal, menyeluruh dan berlaku untuk semua orang yang masi hidup .

Jumat, 11 Februari 2011

bagaimana bersikap untuk membela suatu keyakinan dalam beribadat

Innal hammda lillah nahmaduhu wanas tagfiruhu wanauzubillahi minsururi anfusia wamin sayyi atia'malina.,
Man yahdillahu fala mudhillalah wa man yudlilhu fala hadiyalah, Ashadu alla ilaha illalloh wahdahu la syarikalah  wa ashadu anna muhammadan abduhu warosuluh alladzi  lanabiya ba'dah.
 Huwallazi arsala rosulahu bil huda wadinilhaq liyudkhirohu aladdini kulli wakafa billahi syahida.

Allohumma sholli ala muhammadin wa ala ali muhammad, kama shollaita ala ibrohim wa ala ali ibrohim,wa barik ala muhammad wa ala ali muhammad,kama barokta ala ali ibrohim , fil alamina innaka hamidun madzid,
Amma ba'du : Ya ayyuhal mu'minun hitaqulloha haqqo taqwa wala tamutunna illa wa antum muslimun.
Firman Allah swt.:
Al-baqarah ayat 16.
artinya                :  mereka itulah orang yang  membeli kesesatan dengan petunjuk,maka tidaklah beruntung
                             perniagaan mereka, dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
ayat ini sebagai analog dari pada sebuah pernyataan himbauan kepada mereka yang tidak mengikuti imam dalam sholat subuh dengan pernyataan hendaknya mengangkat tangan ikut meng-aminkan do'a qunut, demi menjaga ukhuah atau demi menjaga persatuan ummat,berarti mengorbankan sebuah keyakinan.

Menurut pendapat penulis : Biarkanlah pakta itu berjalan apa adanya sambil menunggu  hidayah turun dari Allah kepada mereka, belum tentu yang banyak itu benar dan belum tentu yang sedikit itu salah.
Sholat mereka yang berbeda itu kedua duanya tetap syah, kita belajar berbeda dalam satu keyakinan.

Jika hati mereka bergolak itu urusan mereka bukan urusan Allah dan rasulnya, Allah lebih mengetahui hati mereka dan Rosul bersabda : Aku tidak diutus untuk mengurusi hati mereka (yang berselisih.)

Dan ada lagi sebuah ayat untuk dijadikan pertimbangan:  Wa in tu'ti aksaro man fil ardhi yudhilluka an sabi lillah in yattabiunaddonna wa in hum illa yakhrusun, artinya : Dan jika kamu mengikuti kebanyakn orang orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah, mereka tidak lain  hanyalah  mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta ( terhadap Allah ).qur'an Al-Al'anam ayat 116.

Demikian tulisan ini dibuat sebagai penyeimbang dari pendapat yang kelihatannya bijak tapi hanyalah sebuah kekeliruan belaka, hendaknya pernyataan yang berbau syara dilengkapi dengan dalil syar'i supaya tidak berbau bid'ah.

Senin, 07 Februari 2011

Kehidupan setelah mati

Membicarakan kehidupan setelah kematian berarti membicarakan tentang roh yang hidup dan menghidupkan.
Firman Allah swt.dalam surat Al-Israa ayat 85 :
Yang artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang ruh katakanlah ruh itu termasuk urusan Tuhan dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.
Kalau kita perhatikan kecenderungan manusia itu  telah percaya bahwa ruh itu adalah sebagai unsur pokok dari pada kehidupan, buktinya dari sejak 15 abad yang lalu orang telah bertanya tentang ruh itu seperti diberitakan dalam surat ke 85 Al- Israa itu, bahkan pada sekarang ini manusia percaya akan keberadaan ruh itu, buktinya orang menaruh hormat kepada orang yang baru saja jasadnya berpisah dengan ruh yaitu kematian.
Pengetahuan yang hanya sedikit itu diberikan kepada Nabi saw.penting kita mengetahuinya agar kita tidak dibikin bingung menghadapi permasalahan/persoalan ruh bila telah berpisah dengan jasad.
Tidak kurang dari 900 ayat yang membicarakan tentang ruh, bukan membicarakan tentang hakikat dan rahasinyanya, tetapi membicarakan tentang sifat sifat roh itu.
Roh itu adalah satu unsur rohaniah yang menjadi sumber hidup yang mempunyai kesadaran dan pengertian, yang mempunyai kekuatan dan perasaan, keinginan dan kebutuhan,yang kekal  abadi tak dapat rusak dan musnah sekalipun sudah berpisah dengan tubuh atau jasad, tetap merasakan kebahagiaan dan kegembiraan, mengalami kesedihan dan dan kesengsaaraan, menurut amal  dan perbuatan yang pernah dilakukannya selama hidupnya didunian ini.
Dua Perkara yang pasti dialami oleh setiap manusia, yaitu akan mengalami kematian sedang yang kedua bahwa sesudah mati akan hidup kembali di alam barzah atau alam akhirat.
Mati adalah satu perkataan yang sangat ditakuti hampir oleh setiap manusia kecuali orang yang putus asa ingin lekas mati,ditakuti pula oleh binatang.buktinya kalau lapar kambing suka mengembik anjing menggonggong dan srigala mengaung tandanya takut kehidupannya akan berakhir.

Sangatlah pantas jikalau manusia takut mati,karena kematian berarti berpisah dengan ia miliki atau senangi berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai.Berpisah dengan anak isteri dan kekasih,berpisah dengan ibu dan bapak , berpisah dengan harta benda dan pangkat,berpisah dengan dunia dan dengan segala isinya.

Berpisah sebentar  saja dengan anak atau isteri,kadang mengalirkan air mata, apa lagi berpisah buat selamanya.

Semua orang takut mati, tetapi ada yang takutnya bersangatan sekali, ada pula yang takutnya sedang sedang saja, ada pula yang takutnya sedikit saja,bahkan ada yang tak takut mati, malah berani ingin mati.
Seorang yang yakin dan percaya bahwa ruh manusia itu akan hidup terus, kekal dan abadi dengan segala kesadaraan dan pengertian sebagai mana sudah kita bicarakan diatas, maka ketakutan akan mati akan berkurang sedikit atau banyak, tergantung sedikit atau banyaknya kepercayaan atau keyakinan.

Orang yang tidak mempunyai kepercayaan bahwa roh itu akan hidup terus, maka bagi orang ini mati adalah sesuatu yang tak dapat dibayangkan dan menakutkan,orang ini akan mengalami kegoncangan hebat dalam bathinnya bila mengalami sedikit bahaya dalam hidupnya.

Orang yang tidak mempunyai kepercayaan dan keyakinan ini, tak mungkin dapat merasakan ketenangan dalam hidupnya, sekalipun dia sehat atau kaya raya, sekalipun dia kuat dan punya kedudukan.
Tanpa keyakinan dan kepercayaan. jiwa menjadi ringan, gampang digoyangkan oleh sedikit angin saja.
tetapi jiwa orang yang berisi kepercayaan dan keyakinan, adalah jiwa yang berat tak dapat digoyang oleh kejadian kejadian kecil.

Beruntunglah orang yang mempunyai kepercayaan dan keyakinan, dan merugi sekali orang yang hidupnya tanpa kepercayaan dan keyakinan.
Kunjungi blog kami di : http://salamdayus.blogspot.com

Kamis, 03 Februari 2011

mengikuti Al-qur'an dan sunnah Rosul


Rasulullah saw bersabda :
“Taraktu fiikum amraini maa in tamassaktum bihimaa lan tadhilluu’abadan Kitaaballaahi wa sunnata rasuulihi”
Artinya :
Aku tinggalkan kepada kamu dua hal (pegangan); jika kamu berpegang kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Pegangan itu adalah
1. Kitabullah (Alqur-aan) dan
 2. Sunnah Rasul.
(Khutbah Nabi Muhammad, Rasulullah s.a.w. pada Hijjatul Wada’)
Didalam Al-qur'an surat Al-Baqarah ayat 21 :


Artinya :
 “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa”.

Kalimat taqwa secara bahasa artinya adalah Takut, secara makna artinya hati-hati secara definisi yaitu melaksanakan apa yang diperintah oleh Allah SWT dan menjauhi apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT.
  • Ibadah yang diperintahkan yaitu :
Adapun pengertiannya,  Ibadah adalah perkara yang akan mendatangkan pahala.

Taqwa adalah yang menjadikan harapan kita semua.

Sebelum membicarakan yang lebih subtansi, terlebih dahulu kita harus mengerti apa arti dari pada taqwa itu.

Sayyidina Ummar bin Hattab memberi gambaran kepada kita :
" Engkau melihat orang yang sedang berjalan diatas jalan yang penuh duri, bagaimana orang itu ?
Sudah tentu akan hati hati karena takut tertusuk duri bukan?

  •   Hukum ibadah:
Hukum ibadah itu terbagi kedalam dua bagian yaitu :
1.      Ibadah Wajib
2.      Ibadah Sunat
Sebagaimana Saudara/i ketahui pengertian wajib adalah “Apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan mendapat sangsi/hukuman,
Sedangkan Sunnat adalah “Bila dikerjakan akan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mendapat apa-apa ( dalam keterangan lain akan menyesal diakhir).
Sekarang pendalamannya:
Ibadah adalah perkara yang akan mendatangkan pahala.
Pertanyaannya, apakah ada ibadah yang  tidak akan mendapat pahala malah sebaliknya mendapat “palu” (teguran).
 Jawabnya ada yaitu ibadah yang tidak ada perintahnya yang sering disebut sebut masuk kedalam perkara Bid'ah.
sekarang apa itu Bid'ah ?.          
Didalam kitab Al-Ihtisom dikatakan Bid'ah itu adalah suatu amalan yang tidak disertai dalil atau keterangan padanya dari syar'I " Al amalun ladzi la dalilun alaihi fi syar'i (Tidak disyariatkan oleh Rosulullah SAW).
Nabi bersabda:
“Albid'atun dholalatun wa dholalatin finnar”.
Artinya :
Bid'ah itu adalah sesat dan kesesatan itu tempatnya neraka.
Sabda Nabi SAW :
" Man amila amalan la isa alaihi amruna pahua roddun "
Artinya :
Suatu amalan yang tidak ada contohnya dari nabi itu tertolak.
  •  Bahaya bid'ah :
1.      Akan mematikan/menghilangkan sunnah.
2.      Akan jauh dari pada mendapat syafaat dari nabi/Rosul saw.
3.       Tobat ahli bid'ah ditolak (tidak diterima tabatnya ahli Bid'ah)
Innalloha hazba taubata an shohibi kulli bid'ah( sesungguhnya Allah menutup taubatnya dari semua ahli bid'ah) ash shahih no 1620.
Demikian pembahasan tentang Ibadah dan taqwa, untuk pembahasan lebih lanjut silakan kunjungi http://salamdayus.blogspot.com/

Wasalamualaikum wr wb.

Selasa, 01 Februari 2011

Jangan engkau turut apa yang engkau tidak tahu.

didalam Al-qur'an Allah berfirman : wala taqfuma laisa laka bihi ilmu, inna sab'a wal bashoro wal fuadza kullu ula ika kana anhu mas ula , Artinya: jangan engkau turut apa yang engkau tidak tahu, sesungguhnya pendengaran,penglihatan bahkan hati sekalipun akan ditanya dari hal turutnya.(Al-qur'an surat Al-Israa ayat 36).-

Dan wa in tu'ti aksaro man fil ardhi, yudhilluka an sabilillah, in yattabiuna illa adonna wa in hum yakh rushun.(surat Al-an'am ayat 116)
artinya: Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang orang yang dimuka bumi ini,niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta ( terhadap) Allah.

Penjelasan ayat yang pertama berma'na umum, artinya menyuruh kita selektip tak boleh sembarangan mengikuti hal hal yang ada kaitannya dengan amalan ibadah karena pada akhirnya kita akan dihisab atau diminta pertanggungan jawab dihapan Allah Swt. dari hal turutnya.

Sedangkan Surat Al-An'am ayat 116 melarang kita mengikuti (menuruti)kebanyakan orang orang (didalam beribadat) tanpa disertai dalil syar'i yang kuat dari Al-qur'an dan hadits.mereka hanyalah mengikuti dalil dalil logika saja ayat ini ditutup dengan menyebutkan "  dan mereka tidak lain hanyalah berdusta ( terhadap Allah).

( tafsir ayat ini dibuat/ ditulis secara bebas dengan memperhatikan kata demi kata dalam Ayat, artinya belum ada pengakuan akademis atau rujukan degan pendapat lainnya.(menunggu koment).

Jumat, 28 Januari 2011

Tentang siksa kubur

Siksa kubur itu memang harus kita percayai adanya, Rosululloh sendiri yang mengatakan adanya siksa kubur itu
menurut logika saya, kan malaikat memberitahu dan dibuatkannya lobang untuk melihat tempat tinggalnya nanti di akhirat, bagi yang kurang beruntung yani  neraka sebagai tempat tinggalnya, rasanya sulit untuk bisa tidur walaupun disuruh tidur oleh malaikan pasti mereka ingin kembali ke dunia hidup kembali tapi sayang jasad telah berpisah dengan ruh telah habis dimakan cacing cacing yang pasti, tulang berserakan tak lagi berbungkus kulit dan daging karena memang daging mudah membusuk dan habis dimakan cacing cacing itu.jadi jelas tersiksa ruhnya itu.masih mending kalau bisa berkeliaran ( marakayangan )tapi apa bisa ? kalau bisa sudah pasti manusia pasti heboh pada ketakutan, buktinya saja banyak mayat yang dibakar mungkin asal muasalnya pada ketakutan.

Tidak ada yang shahih mengenai siksa kubur itu kecuali hanya sedikit.dan Allah berfirman apabila engkau ditanya tentang ruh maka diamlah karena ruh itu urusan Allah, pengetahuan tentang ruh itu hanya sedikit Allah berikan kepada manusia.

bagaimana kehidupan dialam qubur adakah siksa qubur ?

Kehidupan dialam qubur betulkah ada kehidupan ?ini masalah gaib karena tidak ada yang mati hidup lagi kembali kedunia,kalau ada tentu kita bisa menanyakan secara detail.
menurut keterangan dari para ustad bahwa: bila orang meninggal maka ruhnya melesat kelangit menemui Tuhannya maka suka dikatakan telah berpulang kerohmatulloh,kemudian setelah menghadap Allah lalu ruhnya itu dikembalikan kepada jasadnya tidak tahu prosesnya tidak diterangkan oleh  ustad , mereka menyampaikannya tidak terlalu mendetail.

Kemungkinan benar kata ustad itu, karena menurut keterangan hadits bahwa tujuh langkah dari para pelayat/pengantar jenazah baik keluarganya maupun panitiya penguburan kembali pulang kerumah masing masing simayit dibangunkan untuk ditanya, ini masalah gaib tidak tahu apakah jasadnya yang dibangunkan  itu atau ruhnya, dengan tiga pertanyaan: 1.Man Robbuka( siapa Tuhanmu ?),pertanyaan ke 2 Waman -Nabiyyuka?( Siapa Nabimu ?).dan pertanyaan yang ke 3. Waman imamuka ?( siapakah yang menjadi imammu).

Setelah proses pertanyaan selesai lalu malaikat penanya memberi tahu tempat tinggal simati nanti di Akhirat dan diatas kepalanya simati  dibuatkan lobang untuk melihat tempat mereka nanti di Akhirat sehingga bau surga dan neraka tercium oleh mereka dari dalam qubur itu.

Menurut keterangan juga bagi orang yang berhasil menjawab ke tiga pertanyaan malaikat seperti tsb diatas
malaikat tadi menyuruh si mati: Tidurlah sampai hari dibangkitkan
Itulah keterangan dari hadits mengenai alam qubur dan banyak keterangan lain akan tetapi kurang shahih namun akan diterangkan bagaimana tentang siksa qubur ada atau bohong ikuti blog ini selanjutnya.

Minggu, 23 Januari 2011

kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah.

Saya mendengar dari orang orang yang ngomong bahwa ummat islam telah gagal dari visi-misi da'wahnya,mereka lebih banyak ngomong masalah dalil,argumentasi baik dari Al-qur'an ataupun hadits.
sebetulnya masyarakat sudah mendengar tentang dalil-dalil itu,yang dibutuhkan oleh masyarakat bukanlah hanya sekedar menyampaikan dalil-dalil itu, akan tetapi lebih kepada pembuktian dari pada dalil dalil itu.

masyarakat ingin implementasi dari pada dalil dalil itu dan dibuktikan dengan contoh kongkrit apa yang disebut masyarakat madani itu lebih terasa dimulut dan kerongkongan mereka (rakyat kecil) ingin hidup sejahtera lakhir bathin (gemahripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo bro di juru bro di panto lalayah ditengah imah)
tapi kabuktiannana bro juruna bro pantona ngalayah ditengah imah.

masyarakat sudah dengar tentang kehidupan madani itu yani bagaimana Umar bin Abdul Azis kesulitan membagikan jakatnya karena tidak ada mustahiq semuanya menolak karena memang tidak butuh pemberian karena mereka sudah tahu betul ma'na lebih baik tangan diatas dari pada tangan dibawah.

Sebenarnya rakyat ini mau dibawa kemana? khususnya masyakat mayoritas da ari yang minoritas mah sudah ada jaminan selama tidak macam macam,kan yang mau ada perubahan itu masyarakat mayoritas,Reformasi sudah sebelas tahun jalan tapi yang diributin hanyalah curhat orang, keluhan orang orang, malah yang lebih konyol lagi ialah kekecewaan pesakitan yang baru dijatuhi hukuman 7 tahun penjara malah omongannya dipercaya  ?Mungkin akan lebih baik para elit politik dan para pengamat dan pemerhati di general chequp dahulu, apa sehat atau sakit ? supaya berpikir lebih  produktip lebih jernih, ko pesakitan dipercaya ? supaya dapat bekerja produktip edukatip dan dapat dicontoh oleh masyarat mayoritas,bukankah mereka itu dibiayai oleh negara ?
Kesimpulannya bukan bangsa ini yang sedang sakit itu, tapi para elit politik , kayanya disemua sisi baik di exsekutip dan yudikatip.

Penegakan hukum itu atau tegaknya hukum itu bukan berarti banyak orang yang dihukum, akan tetapi banyak orang yang mengerti hukum dan menghargai hukum, dengan demikian penjara akan kosong dan APBN tidak lagi dibebani biaya biaya untuk itu sehingga sektor lain yang memerlukan biaya akan segera terrealisir atau tidak ada lagi orang kaya yang mengeluh ?  Aaamiiin!
.

Senin, 17 Januari 2011

Harta Kalalah dan cara pembagiannya.:

Dalam surat Annisa ayat 12 Alloh berfirman"wa in kana rojulun yurosyu kalalatun awim roatun walahu akhun au ukhtun fali kulli wahidin min humas as sudusu, fain kanu aksaro min dalika fahum syuroka'u fis sulusy min ba'di wasyiyyatin yushobiha au daini goiron  mudhorrin wa siyyatan minalloh, wallohu alimun halim" Yang artinya :Jika seorang mati baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki ( seibu) atau seorang saudara perempuan ( seibu saja) maka masing masing dari kedua jenis saudara itu seper enam harta, tetapi jika saudara saudara seibu itu lebih dari seorang maka mereka bersekutu dalam sepertiga sesudah dipenuhi wasiyat yang dibuat olehnya atau sudah dibayar utangnya  dengan tidak memberi mudarat ( kepada ahli waris) Allah menetapkan itu sebagai syariat yang benar dari Allah dan Allah mengetahui lagi penyantun.

Kemudian ayat 176 dari surat Annisa : yastaftu naka qulillahu yuftikum fil kalalti inim ru'un halaka  laisa lahu waladun walahu ukhtun nisfuma taroka wa hua yarisuha in lam yakun laha waladun, fa in kana asnataini falahuma alsulusani mimma tarka, wa in kanu ikhwa tan rizala wa nisa'a faliddakari mislu hadhil unsa yaini yubayyinullohu lakum antadhillu wallohu bikulli syaiin alim.Yang artinya: Mereka 

meminta fatwa kepadamu ( tentang kalalah ) katakanlah Allah memberi farwa kepadamu tentang kalalah yaitu : Jika seorang meninggal dunia dan dia tidak mempunyai anak dan mempunyai seorang saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya dan saudara laki laki mempusakai ( seluruh harta perempuan)jika ia tidak mempunyai anak, tetepi jika saudara perempuan itu dua orang maka bagi keduanya dua per tiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal, Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara saudara laki dan perempuan, maka bagian seorang laki laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan Allah menerangkan ( hukum ini) kepada mu supaya kamu tidak sesat da Allah mengetahui segala sesuatu.

Menurut pendapat penulis ayat 176 ini baru bersifat fatwa sedangkan ayat 12 dari surat ini merupakan ketetapan hukum yang harus ditaati, hal ini terbukti ada sangki  seperti disebut pada ayat 13 dan 14 surat Annisa.

Ulama berselisih tentang turunnya ayat 176 ini walaupun ditulis pada bagian akhir dari surat Annisa.Penulis menganalogkan surat Annisa  ayat 176 sebagai konsep dan ayat 12 dari surat Annisa ini sebagai yang ditetapkan ( bersifat edukatip kepda kita bagaimana Allah membuat undang undang diawali dengan konsep/ draf dan disosialisasikan terlebih dahulu )

Sebagaimana telah kita pahami bahwa pembagian dari harta kalalah itu ada sisa, maka kita sebaiknya memperhatikan dahulu ayat ayat sebelumnya.Maka yang paling tepat ayat ini dihubungkan dengan ayat 7 dari surat Annisa yang berbunyi : lilrrizali nasshibun mimma taroka  al walidain wal aqrobuna wa linnisai nasibun mimma taroka  al walidain wal aqrobuna mimma qolla minhu au kasuro nashiban mafrudho.

Artinya : Bagi laki laki ada haq bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabat nya dan bagi wanita ada haq bagian (pula) dari harta  peninggalan ibu bapak dan kerabatnya baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.
Yang dimaksud kerabat dekat pemahaman saya tiadak lain adalah anak dari saudara yang meninggal dan telah meninggal pula akan tetapi bukan yang dimaksud anak yatim seperti disebut dalam ayat 8 surat Annisa.
ya'ni yang ada hubungan darah dengan pewaris yang meninggal itu.( bisa disebut Ashobah).
Cara pembagiannya bukan dibagi habis, akan tetapi juga memperhatikan sabda Nabi yani baitul mal lebih pantas mendapat perhatian .Demikian diringkas.

Sabtu, 15 Januari 2011

menyetuh perempuan batal wudzu ?

Didalam Al-qur'annul qarim surat Al-maidah ayat 6 Allah berfirman " Ya ayyuhal ladzina amanu idza kuntum ilasholati fagsilu wujuhakum wa aidiyakum ilal marofiqi wamsahu birusikum wa arjulakum ilal kabaen, wain kuntum junuban fatthoharu wainkuntum mardho au ala safarin au jaahaduminkum minal goiti au lamastumun nisa'a palam tajidu ma'an fatayammamu soidan toyyiban famsahu biwujuhikum wa aedikum minhu, ma yuridulloha liyaj ala alaikum min khorojin walakin yuridu liyuthohhirokum wali yutimma ni'matahu la allakum tasykurun.

Yang artinya: Hai orang orang yang beriman apabila kamu akan melaksanakan sholat maka basuhlah mukamu(wajahmu) dan tanganmu sampai sikunya dan sapulah dari sebagian kepalamu ( yani seluruh dari kepala yang tumbuh rambut walaupun sudah menjadi botak) dan cucilah kakimu sampai batas mata kaki,

Apa bila kamu dalam keadaan Zunub maka mandilah,Apabila kamu menderita sakit atau dalam bepergian ( syafar) atau kembali dari tempat buang air ( kencing/buang air besar minimal kentut) atau bersentuhan dengan
wanita ( pendapat sebagian ulama bersetubuh dengan isteri) kemudian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan soid ( soid itu adalah debu yang halus terlihat apabila tersinari matahari pagi)
 sapulah wajahmu dan kedua tanganmu sampai pergelangan ( satukali saja).

Lamastum arti mazasnya adalah menyentuh arti haqiqinya bersetubuh ini dikuatkan dengan kata walamyamsasni  basyarun dalm surat Maryam ayat 20 dan aku belum pernah disentuh oleh seorang laki laki dan ayat selajutnya dan aku bukan pula seorang penzina ( Alqur'an memakai kata yang halus ) dan dikuatkan  pula oleh hadits nabi dari Siti Aisyah mengatakan ketika aku kehilangan dalam gelap terrabalah kaki nabi ketika itu nabi sedang sholat dan juga aku melihat nabi mencium salah seorang istrinya lalu sholat padahal dia tidak berwudhu.Hal ini membuktikan menyentuh perempuan tidak membatalkan wudhu.

Adapun menyentuh perempuan yang bukan mahramnya secara sengaja tentu berdosa yang cara menghapuskannya dengan minta ampun kepada Allah jika masih punya wudhu tentu tidak batal wudhunya.

Mengapa orang mengerjakan qunut tetap konsisten.

Qunut itu hukumnya sunnat saja, ada juga yang menyatakan sunnat muakad dan itu syah syah saja.qunut yang pertama terjadi adalah ketika terbunuhnya para sahabat nabi (yang merupakan sahabat nabi penghafal Al-qur'an)  di telaga Maunah, menurut riwayat kesedihan/kedukaan Nabi yang mendalam belum pernah terlihat kecuali
 ketika terjadi peristiwa pembunuhan itu, maka terjadilah qunut dinamakan Qunut nazilah dan dilaksanakan pada solat siang maupun malam.yang terus menerus lamanya hanya sebulan dan berhenti setelah turun ayat surat Al-Imron ayat 128."Laisa laka minal amri syaiun, au yatubu alaihim au yuaddzibahum fainnahum dholimun" yang artinya : Tidak ada sedikitpun campur tanganmu  dalam urusan mereka itu, atau Allah menerima tobat mereka atau meng'azab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang orang yang zalim.

Permasalahannya mengapa dizaman sekarang ada yang qunut dan ada yang tidak ?Jawabnya karena pemahaman orang berbeda beda didalam memahami sebuah hadits tentang qunut diwaktu subuh.Ada percaya dan ada yang ragu terhadap keshahihan hadits itu haditsnya berbunyi : fa amma subhu falam nazal yaqnutu parqo dun'ya yang artinya " Adapun( nabi) di waktu subuh mengerjakan qunut sampai akhir hayatnya. Jika hadits ini dipandang shahih maka sudah dapat menyelesaikan masalah qunut subuh ini,akan tetapi banyak ulama yang ragu, dari sisi perawinya terdapat yang bernama Abu Jafar Ar Raji dinilai sering keliru, baik tapi hapalannya tidak baik, sering lupa dan tidak sedikit ada  menganggapnya adalah kepercayaan.

Hadits tentang qunut itu banyak, akan tetapi satu sama lainnya tidak saling menguatkan maka ulama menyimpulkan hadits tentang qunut subuh itu dinilai inthirod( goyang ) dan tidak boleh dipakai huzzah.
ada hadits "  ayah Abu Malik Al Aszai ketika ditanya oleh anaknya :Wahai ayahku engkau telah sholat dibelakang Rosululloh dan juga dibelakan Abu Bakar, dibelakang Umar dibelakang Usman dan Ali disini di Kufpah kira lamanya lima tahun, adakah mereka qunut ? maksudnya qunut subuh ayahnya menjawab wahai anaku itu adalah mukdas ( bid'ah ).itulah alasan mereka berheti mengikuti imam berqunut diwaktu subuh karena takut, hadits ini adalah benar .Alasan yang lainnya bahwa qunut itu hukumnya sunat saja ,menurut fiqih bahwa hukum sunat itu dikerjakan akan mendapat pahala bila tidak, tidak akan dihisab/diminta pertanggungan jawab diakhir.sekian diringkas.

Bagaimana seharusnya berdiri dibelakang imam

Sholat yang lima waktu jika dilaksanakan dengan berjamaah akan mendapat pahala sebanyak 20 kali bahkan lebih dibandingkan dengan sholat sendirian dirumah, didalam keterangan lain 27 derajat lebih baik dari pada sendirian.sudah barang tentu ada syarat dan aturan atau ketentuan yang musti dipenuhi oleh individu pengamal

Syarat untuk mencukupi sholat berjamaah.mencapai derajat kesempurnaan itu sudah barang tentu banyak akan tetpi dari segi syahnya tentu sangat ringan,karena memang Allah tidak membuat sulit bagi orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah seperti Firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 6 dalam perintah tayamum " Ma yuridullohu liyaj'ala alaikum min khorojin walakin yuridu liyutohhirukum.waliyutimma ni'matahu laallakum taskurun.Allah tidak ingin membuat sulit kalian akan tetapi (membuat aturan) itu untuk membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'matNya dengan harapan kalian menjadi orang yang pandai bersyukur.

Rosululloh Saw.telah bersabda " Innamal juilal imamu liyutamma bihi, waiza kabbaro fakbbiru, fala tukabbiru hatta yukabbiro,faiza qoro'a faansitu,faiza roka'a farka'u, wala yarka'u hatta yarka'a,faiza rofa'a farfau wala yarfa'u hatta yarfa'a faiza qola samiallohuliman hamidah, paqulu robbana lakal hamdu,faiza sajjada fasjudu wala yasjudu hatta yasjada, faiza sholla julusan fahua jalisun. Yang artinya: " Sesungguhnya dijadikan imam itu untuk diturut dan apabila imam takbir ( takbir pertama)maka ma'mum takbir dan jangan dulu takbir sebelum imam selesai takbirnya ( Allohuakbar), apabila imam membaca (membaca Fatihah atau ayat qur'an lainnya)hendaknya ma'mum diam (tidak ikut membca cukup dalam hati), apabila imam ruku maka ma'mum rukulah dan jangan dulu ruku sebelum imam membereskan rukunya (ditandai dengan ucapan takbir)apa bila imam bangun dari ruku maka bangunlah dan jangan dulu bangun sebelum imam bangun ( ditandai dengan mengucap samiallohuliman hamidah) apabila imam mengucap samiallohuliman hamidah katakan(jawab dengan mengatakan) robbana lakal hamdu,apabila imam sujud mak sujudlah dan jangan syujud sehingga imam beres syujudnya dan apa bila imam sholat sambil duduk maka ma'mum hendaklah sholat sambil duduk. Demikian tata tertib didalam sholat
 berjamaah.

Terjadi perbedaan pendapat dikalangan  ulama tentang wajibnya mamum membca Alfatihah dibelakang imam walau pun imam membaca dengan nyaring, hal ini didasarkan kepada hadits dari Ubadah tentang wajibnya sholat membaca Alfatihah.

Maka untuk menyelesaikan masalah ini bagi orang yang berkeyakinan harus membca Alfatihah maka bacalah dan jangan sampai mengganggu imam,karena hanya sunat saja hukumnya bagi yang membcanya dan wajib bagi imam membacanya, ( pemahaman ini dianalogikan kepada wajib jum'atan akan tetapi menjadi sunat bagi ummat apabila hari raya jatuh pada hari jum'at dan wajib sholat jum'atan bagi Nabi.)

Blog selanjutnya akan dibahas masalah qunut subuh agar ummat islam tidak menjadi gundah dalam beribadah ikuti terus....!

ahli bid'ah akan jauh dari syafaat Nabi saw.

Sebelum menulis tentang bid'ah akan lebih baik kita mengenal pengertian bid'ah.
Pengertian bid'ah dari perspektip Agama ialah sesuatu yang baru artinya munculnya tambahan tambahan amalan ibadah setelah wafatnya Nabi Saw dan para sohabat terutama yang empat orang yani: Abubakar siddiq, Umar bin Hottob,Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib.

Kalangan ulama mendefinisikan bahwa ibadah berbau bid'ah itu adalah suatu amalan yang tidak disertai dalil padanya dari syar'i ( Al amalul lazi la dalilun alaihi fi syar'i ) artinya alasannya hanya didasarkan akal pemikiran yang dianggap baik.Demikian ditulis dalam kitab Al Ihtisom.

Nabi Muhammad,Saw. sendiri telah bersabda dalam sebuah hadits sahih: Al bidatun dholalatun wadholalatin finnar yang artinya : tiap tiap bid'ah itu sesat dan tempatnya neraka. dipaham lebih spesipik bahwa bid'ah didalam perkara ibadat hukumnya terlarang dan konsekwensinya bila tetap dikerjakan akan mengantarkan
 kita ke neraka Nauzubillah.
Kata Nabi Saw. Man amila amalan laisa alaihi amruna fahua roddun. Yang artinya : Barang siapa beramal (didalam perkara ibadat) yang tidak ada contohnya dari Nabi maka amalan itu tertolak

Ada sebuah hadits " Man  sanna sunnatan hasanatan palahu azruha wa azru man amila biha" yang artinya " Barang siapa membuat satu cara yang baik kemudian diikuti banyak orang maka ia mendapat pahala dan dapat pahala sebanyak yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala dari orang yang mengikutinya.hadits ini suka dipakai alasan oleh sang creator akan tetapi hadits ini lebih cocok bila dipergunakan diperkara adat bukan diperkara ibadat.seperti makan minum menikah dan bertani yang baik, bercocok tanam yang baik yang tidak diatur oleh syara yang keberadaannya lahir lebih dulu dari pada syara.
 Sedangkan perkara ibadat itu pada awalnya adalah haram dikerjakan, kecuali ada perintahnya.

Ahli bid'ah akan jauh dari pada mendapat syafaat dari Nabi seperti tersebut dalam judul tulisan ini, hal ini didasari oleh keterangan dari Nabi Saw.: An Sahli bin sya'di qola : Qola Nabiyyu shollalohu alaihi wa salam farotukum alal haodi man marro alayya sariba wa man syarriba lam yadhoma abada layaridanna alayya aqwamun a'rifuhum wayarifuni summa yuhalu baini wa bainahum. faqulu inna hum minni fayuqolu innaka la tadri ma akh dasao ba'daka faqulu suhqon suhqon liman goyyaro ba'di. riwayat Al Bukhori. yang artinya :         

 Dari Sahal bin Sya'ad r.a berkata Bersabda Nabi Saw.  Sesungguhnya aku akan mendahului kalian tiba disebuah telaga, Barang siapa yang mendekat kepadaku akan bisa minum,barang siapa yang minum tidak akan haus lagi.
kemudian akan digiring kepadaku sekelompok orang yang aku mengenalinya, dan mereka mengenali aku
tapi kemudian antara aku dengan mereka dihalangi.Lalu aku berkata  Sesungguhnya mereka adalah dari ummatku.lalu dikatakan ; Sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang mereka ada adakan (dalam agama) sesudah engkau tiada.maka aku menyuruh  menjauhlah menjauhlah hai orang orang  yang merubah rubah agama sesudahku.

Demikianlah hadits nabi yang artinya nabi tidak suka kepada orang yang suka menambah nambah syariat setelah nabi tiada.dan bukti boro boro memberi syafaat, ketika berjumpa malah diusir disuruh menjauh dari Nabi Saw.

Jumat, 14 Januari 2011

Bab mengurus orang mati ( menurut sunnah)

Kewajiban mengurus orang mati bagi seorang muslim: Nabi bersabda : Lakinu maotakum la ilaha illalloh arti dan maksudnya ajarilah orang yang hampir mati atau bimbinglah dengan bacaan la ilaha illaloh kata nabi "Barang siapa diakhir hayatnya mengucapkan kalimat la ila ha illalloh maka ia akan masuk sorga ( menjadi ahli sorga ).

Yang kedua adalah memandikan; kemudian membungkusnya dengan kain kafan sehelai atau duah helai lebih baik, kemudian yang ketiga menyolatkannya makin banyak yang menyolatkan akan lebih baik bagi mayit,kemudian yang keempat mengantarkan mayat itu ketempat penguburan dan menguburkannya.dan do'akan dia karena ia akan ditanya dan do'akan pula keluarga yang ditinggalkan agar tabah menghadapi kenyataan yang terjadi, Itulah kewajiban seorang muslim menurut sunnah, dan hukumnya adalah fardu kifayah artinya bila kewajiban itu telah selesai dilaksanakan oleh satu dua orang atau lebih maka gugurlah bagi kewajiban muslim yang lainnya.

Adapun mengadakan, mengumpulkan orang untuk acara kendurian itu bukan ajaran sunnah,malah banyak orang yang membid'ahkan, artinya acara kendurian itu tertolak menurut sunnah dan tidak ada manfaatnya bagi simati dan pemborosan bagi keluarganya.

Imam Assy Syafi'i adalah Imam Madhab, berkata, tertulis dalam kitab Al-Azkar-An-nawawi halaman 147
Qola Asy- Syafi'i wal Ashabi : yastahibu an yaqro'u indahu sai'an minal qur'an; qolu fain khotimul qur'qn kallahu hasan.Yang artinya Imam Syafi'i dan murid-muridnya(orang dekatnya) telah berkata: Dianggap baik membacakan
( ditempat orang mati) ayat-ayat Al-qur'an. Mereka berkata : Sampai tamat Al-qur'an seluruhnya itu lebih baik.
Dihalaman 150 dari buku itu : Waikhtilafil ulama'u fi wasaula syauba qiroatul qur-an, fal mashur min madhab Assy Syafi'i wa jamaatu annahu la yasil,  wadahaba Ahmad bin Hambal wajamatu min ulama'u wajamatu min ashabi AssySyafi'i ala annahu yasil; Fal ikhtiyari ayyaqulul qiro'a ba'da farogoh : Allohumma ausholi syauba ma qoro'tahu ala fulanan. Yang artinya : Berbeda pendapat para ulama tentang sampainya pahala bacaan Al-qur'an; Yang mashur/terkenal  dari kalangan madhab As-Syafi'i dan banyak ulama mengatakan tidak akan sampai pahala bacaan Al-qur-an  itu kepada yang meninggal.Sedangkan pendapat Imam Ahmad Bin hambal dan banyak ulama dan jamaah dari muri-murid Imam Syafi'i berpendapat akan sampai pahala itu,dengan di ikhtiyaran oleh do'a setelah pembacaan Al-qur'an selesai do'anya: Ya Alloh sampaikan pahala bacaan Al-qur'an ini kepda si Fulan.(yang meninggal)

Sedangkan didalam Al-qur'an surat An-Nazam ayat 39 : Wa an laisa lil insani illa ma sya'a Yang artinya Dan bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Wallohu a'lam.
Demikian juga dalam suratul Baqoroh ayat 286 : La yukallipullohu nafsan illa wus aha, laha maktasabat waalaiha maktasabat. Yang artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala ( dari kebazikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan ) yang dikerjakannya.

Kesimpulan dari dua ayat Al-qur'an ini dipaham bahwa kiriman kiriman surat ya'sin atau Alfatihah atau wesel wesel berupa permohonan pahala supaya disampaikan oleh Allhah Swt kepada ybs.menjadi jawaban terhadap masalah hilafiah ini, jelasnya bahwa over ganjaran atau over pahala itu tidak ada dalil didalam Agama Islam yani tidak tersebut dalam Al-qur'an dan juga tidak pernah disyariatkan oleh Rosululloh dan para sohabatnya.
dihawatirkan termasuk kedalam perbuatan bid'ah yang bukan saja tertolak akan tetapi hawatir pekerjaan itu akan jauh dari pada syafaat.diyaumal akhir ( ahli bid'ah akan jauh dari syafaat nabi ikuti blog berikutnya).

Bid'ah akan menghilangkan sunnah.

Bahaya berbuat bid'ah antara lain akan menghilangkan sunah atau sesuatu yang dianjurkan oleh agama contoh :
sholat sunat dua rakaat antara dua adzan dihari jum'at hukumnya bid'ah karena tidak disertai dalil syar'i yang kuat .demikian kata Abu Sungkan tertulis dalam buku Ensiklopedi Etika Islam halaman 357 beliau menulis: Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tidak boleh sholat dua rokaat antara dua adzan tersebut,karena hal itu adalah bid'ah yang tidak berdasarkan pada ajaran agama, karena Rosululloh dan para sahabat tidak pernah melaksanakannya (sahih bukhori 912diriwayatkan dari As-Sa'ib bin Yazid ra.).keterangan dari sumber yang lain menyebutkan bahwa sholat sunat dua rakaat antara dua adzan beralasan dikiyaskan kepda sholat dhuhur sedangkan Imam Syafi'i mengatakan la kiyasa fil ibadati tidak ada kiyas didalam ibadah. sholat sunat yang hampir hilang atau tidak dilaksanakan pada hari jum'ah ialah

sholat intidhor atau sholat sunat menunggu imam/hotib naik mimbar, ini dalilnya kuat tersebut dalam hadits buhori dan juga hadits Muslim :La yagtasilu rozulun min yaumil Jum'ati wa yattatoharu bimas tatona min tuhrin wa yaddahinu mindunihi auyamassu min tibi baitihi summa yakhruju pala yuparrikubainasnataini summa yusholli ma kutiba lahu summa yunsitu izaTakallamal imamu illa gufiro lahu ma bainahu wabainal jum'ati ukhro. yang

artinya: apabila seorang lakilaki mandi pada hari jum'at kemudian ia bersuci seberapa ia bisa kemudian berpakaiyan yang baik serta memakai wangi-wangian yang ada dirumahnya kemudian ia keluar dari rumahnya menuju ke tempat dimana jum'ah didirikan kemudian masuk kemesjid dengan tidak memisahkan diantara dua orang yang sedang duduk(tidak membuat shof yang baru sebelum shof pertama penuh) kemudian sholat dan berhenti ketika imam naik mimbar untuk menyempaikan hutbahnya, maka akan diampunkan dosa dosanya yang diantara dua jum'ah.Ini bukti bahwa yang bid'ah akan menghilangkan sunah.ya'ni sholat intidhor sangat jarang dilaksanakan sedang sholat dua rokaat antara du adzan yang oleh sebagian ulama di bid'ahkan tetap dilaksanakan,wallohu bi sawab.

Kamis, 13 Januari 2011

ibadah menuju derajat taqwa

Ibadah adalah perkara yang akan mendatangkan pahala.merupakan pesanan dari Yang Maha Pencipta Tuhan Allah swt. seperti tersebut dalam surat Al-Baqarah ayat  21 " Ya ayyuhannas u'budu robbakum allazina kholaqokum wallazina mingkoblikum laallakum tattaqun"artinya : Hey !manusia kalian kudu beribadah kepada Rob yang mengurus kalian ya'ni Tuhan Allah yang menciptakan kalian dan orang orang sebelum kalian diharapkan kalian menjadi orang yang bertaqwa.kata taqwa secara bahasa adalah takut,secara ma'na artinya hati hati, secara definisi melaksanakan apa apa yang diperintah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Tuhan Yang Menciptakan manusia seperti tsb diatas.hukum dari ibadah itu terbagi kedalam dua bagian yani hukum wajib artinya bila dikerjakan sesuai dengan perintahnya akan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tanpa alasan yang jelas akan mendapat sangsi/konsekwensi buruk diakhir.Yang kedua adalah sunnat artinya bila dikerjakan sesuai yang dianjurkan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak apa apa (tidak mendapat pahala).

Anda jangan lupa didalam ibadah ada istilah bid'ah yaitu sesuatu yang baru.Nabi saw.bersabda " Al bid'atun dholalatun wa dholalatin finnar yang artinya : bid'ah adalah sesat dan tempatnya neraka dan kata Nabi : Man amila amalan laisa alaihi amruna fahu roddun yang artinya: barang siapa berbuat amal yang tidak ada padanya contoh dari kami maka amalan itu tertolak.Didalam kitab Al-Ihtisom disebutkan Bid'ah : Al amalullazi la dalilun alaihi fi syar'i artinya amalan bid'ah itu adalah suatu amalan yang tidak disertai dalil padanya dari yang disyariatkan Allah dan Rosulnya.

Arti kata Addinul akli





Arti menurut bahasa din itu adalah agama sedangkan akli adalah akal,pemikiran,pemahaman terhadap sesuatu yang masih bersipat abstrak.secara  ma’nawi addinul akli itu adalah agama tidak bertentangan dengan akal atau agama dipaham sejalan dengan akal.
Namun tidak sedikit orang yang memahami agama itu adalah akal, artinya prodak akal itu adalah agama . ini keliru besar, sebab akal adalah hanyalah alat untuk lahirnya sebuah produk sedangkan agama adalah wahyu dari sang pencipta termasuk akal adalah hasil dari ciptaannya.
Maka prodak yang dihasilkan agama lebih tinggi derajatnya dari yang diciptakan akal manusia, contoh :
Senam pagi sebuah kegiatan olahraga adalah produk akal dari segi kemamfaatannya tidak diragukan . Solat yang lima waktu adalah juga sebuah kegiatan gerak tubuh ini adalah prodak wahyu yang dikatakan orang yang mengamalkan secara continue pasti orang itu sehat baik jasmani maupun rohaninya, ternyata hal ini dibenarkan oleh akal, inilah yang dimaksud agama sejalan dengan akal.
Banyak orang yang memiliki pengetahuan tentang agama akan tetapi sedikit pengetahuan tentang akalnya maka orang itu cenderung kaku didalam implementasinya , dan banyak orang sedikit pengetahuan tentang agamanya akan tetapi memiliki banyak pengetahuan tentang akalnya maka orang ini mempunyai kecenderungan prodak akalnya seolah olah sebuah kebenaran yang haqiqi lebih cenderung didalam menilai akan sesuatu menitik beratkan pada akalnya, realita dan pakta adalah sebuah kebenaran dan sesuatu yang prahmatis dianggap sebuah kebenaran dan lumrah .
Yang benar adalah orang  yang memiliki pengetahuan agama dan juga memiliki pengetahuan yang sejalan dengan agama dia adalah pasti didalam memahami akan sesuatu  berimbang dan adil, karena pada hakekatnya agama tidak bertentangan dengan akal dari sisi apapun, contohnya :
Orang yang dihukum mati oleh hakim karena paktanya memenuhi apa yang disyaratkan oleh hukum dia akan menerima pakta hukum itu dan akan menjalaninya dan dia mempunyai keyakinan bila paktanya itu benar maka hukuman itu sebagai kiparat bagi dia dan apabila ternyata hukuman itu tidak benar maka seluruh dosanya akan ditanggung oleh yang terlibat didalam perkaranya dengan kata lain hukuman itu salah alamat atau tidak tepat .
Akan tetapi orang tidak boleh menentukan sesuatu keputusan dengan apa menurut kata hatinya/ nuraninya, ini sangat berbahaya dikarenakan nurani tidak bisa dibuktikan dengan serta merta. 
Yang paling benar adalah penetapan hukuman yang dibenarkan oleh wayu dan terbukti  paktanya memenuhi persyaratan alias cukup bukti untuk dihukum apa yang dituntutkan kepadanya .
Hukumuloh adalah hokum Alloh yang terjadi pada seseorang apabila hokum itu tidak bisa ditegakan oleh manusia yang bentuknya tidak persis sama .
Rosululloh bersabda : kerjakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara ya’ni :
1.pergunakanlah waktu hidupmu sebelum datang kematian kepadamu,
2,pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang sakit kepadamu,
3.pergunakanlah waktu luangmu sebelum datang kesibukan padamu,
4.pergunakanlah waktu mudamu sebelum datang masa tua padamu ,
5.pergunakanlah masa kayamu sebelum datang kemiskinan padamu.
Pemahaman saya hadits ini berhubungan dengan ibadah, baik ibadah yang mahdoh maupun yang goir mahdoh.
Kewajiban pada setiap orang yang beriman ,Rosul bersabda : engkau mengucapkan dua kalimah syahadat, engkau melaksanakan solat yang lima waktu dalam sehari semalam kecuali engkau mau yang sunahnya, engkau membayar zakat, engkau berpuasa dibulan romadhon dan engkau berhaji kebaitullah jika mampu.demikian dikatakan kepada arab gunung yang bertanya apakah yang harus saya perbuat ?  orang itu berkata : demi Allah aku tidak akan menambah atau menguranginya sedikitpun dari pada itu, maka Rosul bersabda : jika ia benar maka ia akan masuk surga .
Uraian dari hadits lima point tsb diatas :
1.Ber -amal ibadah itu sewaktu masih hidup, tidak ada kewajiban sesudah nyawa berpisah dengan badan kita, berbuatlah sesuatu yang adil bagi dirimu dan juga bagi orang lain, baik melalui lisan, tulisan dan lebih utama dengan perbuatan dan jika seandainya hatsrat keinginan itu hanya tercetus dalam hati tidak terbukti menjadi hasil karya maka itu dikatakan iman yang paling lemah.
Amalan yang paling sempurna menurut Rosul adalah membangun sarana dan prasarana untuk diri dan orang lain dan mewakapkanya untuk kepentingan umum.
Rosul bersabda : idza mata alal insane inkotoa amaluhu illa salasin jika manusia mati maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara yang pertama sodaqoh jariayah wakap untuk sarana ibadah baik mahdoh maupun goir mahdoh.yang kedua au ilmin yuntapaku bihi Yani ilmu yang bermanpaat bagi diri dan bagi orang lain. Dan yang ketiga  waladun solihun yad’u lahu ya’ni anak yang solih yang mendo'akan .
Jika yang ketiga tiganya ada pada diri kita maka itulah yang terbaik namu berbuatlah minimal ada satu diantara yang ketiganya itu .
2.pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang sakit padamu, artinya segala sesuatu aktipitas itu akan menjadi baik apabila dikerjakan dalam keadaan sehat walafiyat, didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, sehat disini yani sehat rohani dan jasmaninya .
3.pergunakanlah waktu luangmu sebelum datang sibuk kepadamu,maksudnya untuk beribadah misalnya waktu kita sedang berada dirumah sangat berbeda ketika kita sedang berada dikantor atau ditempat lain yang haq haq kita dibatasi oleh haq orang lain .
4.pergunakanlah waktu mudamu sebelum datang ketuaan padamu, artinya selagi muda itu serba mungkin, serba bisa maka arahkanlah untuk beribadah kepada yang maha kuasa dan segala sesuatu aktipitas itu bila didasari oleh niat semata mata ingin mendapat ridho  Allah maka akan mendapat pahala asal tidak menyimpang dari perintah Allah .
5.pergunakanlah masa/waktu kayamu sebelum jatuh miskin, artinya kekayaan itu kan berkuasa orang berpendapat uang berkuasa itu benar, uang itu segalagalanya itu benar, akan tetapi banyak orang yang salah didalam memperolehnya dan juga didalam memampaatkannya, maka kadang kadang berakhir dengan tragis.
Kesimpulan dari kelima perkara ini adalah sebuah proses menuju sukses didunia dan akhirat, maka orang menyebutnya adalah Managemen.

Management itu adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan dengan hasil yang ditentukan dan dengan waktu yang telah ditentukan .Orangnya disebut manager karyanya disebut FOAK yaitu hasil otaknya berupa perencanaan, pengorganisasian, pendanaan dan juga control dari si manager itu .
Jadi segala sesuatu jika diminij dengan baik sesuai dengan keahliannya masing masing the right men on the right place atau on theright  job hasilnya akan baik . Kata nabi serahkan pekerjaan itu pada ahlinya dan jika tidak tinggal tunggu saja kehancuran .
Demikian diringkas.