Sabtu, 12 Februari 2011

Cara menterjemahkan Al-qur'an dengan benar

Sebelum menterjemah ayat Al-qur'an terlebih dahulu kita mesti tahu dulu apa itu Al-qur'an.
Al-qur-an adalah wahyu ( perkataan Allah yang diterima oleh Rosullullah saw).langsung dari Allah atau melalui perantaraan malaikat gibril yang dirasakan oleh nabi atau didengar yang isinya petujuk Al-qur'an sendiri memakai kata" hudan"yang esensinya sebagai petujuk ibadah.sebagaimana firmanNya " Wama holaqtul jinna wal insan illa li ya budun". artinya Dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.

Setiap ayat mengandung korelasi dengan ibadah, baik itu berupa larangan anjuran atau perintah untuk melaksankan sesuatu amalan dalam rangka beribadah langsung ataupun tidak langsung.
Kemudian dijelaskan oleh rosul yang berupa perbuatan atau prilaku dan juga nasihat dan ketentuan hukum misalnya hukum waris, pidana, perdata, hukum nikah, disingkat berupa hukum ibadat dan hukum didalam perkara adat.

Cara menterjemahkan Al-qur'an yang salah.
Cara cara ini dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah contoh: Mereka tidak dapat membedakan pengalaman rohani seseorang yang memiliki kemampuan panca indara yang lebih dari biasanya mereka jemaat Ahmadiyah mengartikannya sama dengan menerima wahyu,seperti yang dialamai oleh sayidina Umar dan sahabat yang lainnya,demikian juga yang dialami oleh Mirza Gulam Ahmad, beliau mengalami seperti itu beliau tidak secara terang terangan mengaku nabi, tapi bisa dilihat dari pernyataannya seperti "Barang siapa yang tidak percaya kepada wahyu yang diterima Imam yang dijanjikan( MirzaGulam Ahmad bisa dibaca dalam  Mawahib ar- Rahman,halaman 38) maka ia telah sesat sesesat sesatnya" dan ia akan mati dalam kematian jahiliyah.dia juga mengaku sebagai Al- masih Ibnu Maryam, Yang menyatakan beliau sebagai nabi adalah anaknya beliau yaitu Basirudin Ahmah.

Didalam Al-qur'an surat Ibrahim ayat 4 Allah berfirman "Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka, maka Allah menyesatkan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Dalam Kitab Tadkirah hal 519 Sesungguhnya Aku menrurunkannya dekat Kodian dengan membawa kebenaran aku turunkan dengan sebenar benarnya turun,Maha benar Allah dan rasulnya,Sesungguhnya ketetapan Allah akan berlaku.Segala puji bagi Alllah yang telah menjadikan engkau sebagai Al-Masih Ibnu Maryam.(Tadkirah637).
Mirza lakhir di Kodian dan menerima wahyu disana tapi yang mengherankan bahasa wahyunya itu bahasa arab jadi membingungkan keur saha atuh ? maenya urang kodian bahasa arab sekurang kurangnya juga bahasa India atawa hujarat ?Mirza juga mengaku sebagai Nabi Isa ( Imam Mahdi )

 Hukum ibadat asalnya tidak ada( tidak dikenal)
Hukum  ibadat yang berhubungan dengan perkara adat. seperti nikah; makan; minum,buang hajat itu semuanya perkara adat,jika ada arahan dari Al-qur'an berupa larangan dan anjuran bila ditaati menjadi bernilai ibadat dan dapat pahala.
Hukum/ aturan didalam Al-qur'an bersifat  universal, menyeluruh dan berlaku untuk semua orang yang masi hidup .

0 komentar:

Posting Komentar